Seni Berbicara [Larry King] | Resume
denisadly8@gmail.com
Pahami perbedaan dua kalimat berikut ini, aku mencintai
dirimu, dengan aku ingin menikahi dirimu. Larry King.
Ia
adalah seorang pembawa acara televisi dan radio Amerika dengan pemilik nama
asli yaitu Lawrence Harvey Zeiger yang lahir pada tanggal 19 November 1933. Sebagai
gambaran saya menganalogikan sosok larry king ini sama dengan Najwa Shihab,
seorang yang mampu buat suasana bicara yang menarik serta cerdas dalam
pemilihan kata maupun kalimat jika berhadapan dengan mereka maka kita akan
menikmati pembicaraan.
Di bab awal ini kita akan menemukan sepak
terjang beliau di dunia penyiaran ketika diawal-awal masa proses karirnya.
Larry king seseorang yang sangat suka berbicara, inilah yang membuat dia
membuat buku ini karena dia sangat tahu mengapa banyak orang merasa gugup,
kikuk, dan takut saat bicara, baik bicara dengan orang baru dikenal, maupun
bicara didepan umum. Pada prinsipnya “tidak
ada orang yang tidak bisa diajak bicara ,bila kita memiliki sikap yang tetap.”
Sejatinya
bicara adalah sebuah seni, ketika bicara kita akan berusaha semaksimal mungkin
agar lawan bicara kita bisa memahami apa yang kita bicarakan, kemudian mereka
bisa menjadi pendengar yang baik untuk kita, salah satu caranya yaitu kita harus
masuk kedalam perasaannya, hal yang harus kita lakukan adalah kita haruslah
bersikap baik, dengan kita mempunyai sikap yang baik maka lawan bicara kita
akan berusaha memperhatikan kita, selain itu kita harus memiliki sikap terbuka
dan jujur, agar mereka dapat memahami keadaan kita, sehingga kita akan lebih
nyaman dalam pembicaraan tersebut. Cerita larry king ini dimulai saat
pengalaman pribadinya saat pertama sekali menjadi penyiar di salah satu stasiun
radio di Miami Beach- Amerika, disinilah awal mula namanya dikenal sekarang
menjadi Larry king yaitu ketika manajernya yang menginisiasi jika namanya tidak
cocok untuk seorang penyiar radio, namanya harus dirubah agar lebih mudah dieja
oleh pendengarnya, namamu adalah Larry zaiger, bagaimana menurutmu jika namamu
dirubah menjadi Larry king kata manajer tersebut. Nama tersebut adalah nama
yang mengawali debut karirnya. Setelah itu ia memulai penyiaran pertamanya,
mungkin kalian tidak percaya jika Larry king yang sekarang bisa dikenal menjadi
seorang yang cerdas dalam berbicara. Karena penyiaran pertamanya sangat
mengecewakan ia hanya diam tak ada satu katapun keluar dari mulutnya ia hanya
membesar kecilkan volume theme song yang ia bawakan, kegiatan tersebut sekitar
lima belas menitan berjalan, tak lama itu general manajer menendang pintu sambal
berkata “ini bisnis komunikasi?” manajer tersebut sangat marah besar dangan
Larry. Setelah itu ia kembali menghadap mikrofon dan memulai katanya, ia
berkata “Selamat pagi. Ini hari pertama saya di radio. Saya sudah
lama ingin mengudara. Saya telah berlatih sepanjang akhir minggu kemarin. Lima
belas menit lalu saya diberi nama baru. Saya telah membawa sebuah theme song
yang siap diputar, tapi mulut saya kering. Saya gugup. General manager saya
baru saja menendang pintu dan berkata, ini bisnis komunikasi?!”. Dengan itu
ia lebih menjadi nyaman dan menikmati pembicaraan. Hal yang dapat kita ambil
bahwa bicaralah dengan keterbukaan, jujurlah dengan lawan atau audiens kita
saat bicara karena dengan itu kita lebih nyaman kemudian pendengar juga akan
memahami kita.
“Yang perlu diingat, setiap orang adalah ahli
dalam suatu hal. Paling tidak, setiap orang memiliki satu topik bahasan yang
mereka suka membicarakannya” paling tidak dalam bicara kita harus mampu
bicara dengan topik yang menyenangkan lawan bicara kita. Jika
kalian di beri sebuah tantangan untuk berbicara dengan orang baru atau belum
pernah kalian ajak bicara apakah kalian berani? Akan banyak orang yang
mengatakan tidak bisa karena beragam hal, perasaan takut, gengsi, malu, gugup,
atc. Ada salah satu kisah dalam penyiarannya, yaitu ketika waktu itu ia
kedatangan tamu hebat yaitu seorang pilot jagoan yang pernah menembak jatuh
tujuh pesawat jerman dalam perang dunia II. Setibanya pilot itu dating ke
studio, Larry langsung menjabat tangannya, tangan pilot itu Nampak berkeringat,
bahkan iya tidak mendengar kata “hallo” dari pilot tersebut. Sangat jelas bahwa
pilot itu sangat gugup, tidak bisa kita pungkiri bahwa seorang pilot hebat
sekalipun, akan merasa gugup ketika berbicara dengan orang yang baru dan belum
ia kenal sebelumnya. Malam itu siaran pun dimulai, Larry memulai dengan
pertanyaan-pertanyaan singkat kepada sang pilot.
Larry mengatakan “mengapa engkau mau menjadi seorang pilot?”
Pilot pun menjawab dengan sangat singkat “Tidak tahu”.
Larry pun kembali menanyakan “Apakah anda suka terbang?”
Pilot itu menjawab “Yah”
Pilot itu sangat-sangat gugup, sebagai seorang penyair tentunya saya menginisiasi cara lain, Larry pun mengganti topik pembicaraan. Akhirnya pilot itu pun menikmati pembicaran karena ia mampu mengatasi kekhawatirannya.
Ada sebuah nasihat dari Benjamin Disraeli
seorang novelis, pejabat, dan perdana mentri Inggris ia mengatakan “Bicaralah kepada orang-orang tentang diri
mereka dan mereka akan memperhatikan kita”
Jika
anda tidak mendengarkan orang dengan lebih baik, anda tidak dapat mengharapkan
mereka mendengarkan anda dengan lebih baik juga. Prinsipnya adalah kia tidak belajar apapun
saat bicara, setiap pagi kia menyadarkan diri bahwa apa pun yang kita katakan
hari ini tidak akan mengajarkan sesuatu kepada kita, jadi jika kita ingin banyak
belajar banyak hari ini, kita harus banyak melakukannya dengan mendengar.
Sejatinya ilmu yang bisa kita dapat adalah dengan mendengar, maka jika masih
ada dari kita yang acuh tak acuh ketika orang menyampaikan sesuatu maka tidak
akan dapat ilmu orang tersebut. Dengan itu jangan mengharapkan ketika anda
berbicara, orang akan mendengarkan kamu dengan baik jika kamu tidak bisa
menjadi pendengar yang baik.
Ketika
diskusi atau mengobrol dengan orang tentunya kita ingin pembicaraan itu
menarik, yang biasa kita lakukan biasanya adalah kita menceritakan sesuatu hal,
sehingga terkadang akan ada saat kita dan lawan bicara kita kehabisan cerita,
akibatnya sama-sama diam, dalam berbicara tentu ada seninya, jika kita ingin
menambah susasana pembicaraan kita menjadi baik, kita harus membuat seseorang
memberikan sebuah pandangan, awalan kata “mengapa” akan sangat efektif dalam
sebuah diskusi karena selain meminta pendapat juga akan membuat terkesan baik.
Selogan
orang sukses adalah pembicara yang sukses, dan sebaliknya. Menurut saya benar
bukan hanya cerita tentang Larry tapi lebih banyak lagi, mungkin kalian kenal
dengan Harry Truman mengkin tidak
banyak orang yang menyebut ia sebagai orator yang ulung, tapi banyak yang
menganggapnya presiden hebat. Alasannya ia adalah pembicara yang baik dalam
urusan politik, ia bukan pembicara yang memikat, tetapi merupakan komunikator
yang baik, karena berusaha agar pembicaraannya mudah dipahami. Pembicara yang
sukses adalah mereka yang memandang suatu hal dari sudut pandang yang baru,
mempunyai cakrawala luas, antusias, tidak pernah membicarakan diri mereka
sendiri, sangat ingin tahu, empati, mempunyai selera humor, dan punya gaya
bicara sendiri.
Dalam
dunia bisnis, komunikasi merupakan hal yang sangat penting pedoman yang harus
dimiliki oleh seorang pebisnis ketika berbicara haruslah terbuka dan menjadi
pendengar yang baik selain itu prinsip dasar bisnis waktu adalah uang, jadi
jangan sia-siakan waktu dengan orang yang anda ajak bicara. Salah seorang yang
bisa menjadi motivasi kita tentang bisnis yaitu Jack Kent Cooke, salah seorang
terkaya di Amerika, kekayaannya ditaksir sekitar $1 miliar, ketika jack kecil
diKanada ia tak punya uang untuk membeli sesuatu, saat itu ibu jack membutuhkan
$2,5 untuk membayar tagihan telpon, tetapi tidak punya uang. Kemudian jack
pergi dan mejadi sales buku-buku ensiklopedia dari pintu ke pintu, menjelang
akhir hari itu jack bergegas pulang dan memberikan ibunya $24,50 lebih dari
untu mebayar tagihan telepon. “saya rasa itulah saat paling membanggakan dalam
hidup saya” kata jack. Dari sini bahwa dengan komunikasi yang baik bukan hanya
lawan bicara kita saja akan senang tetapi, adalah sebuah seni dalam berbisnis.
Bicara
menyangkut segala hal, karena proses komunikasi itu tidak akan hilang, bahkan
seni berbicara bukan hanya tentang bisnis, melainkan kamu bisa menjadi pemenang
dalam perdebatan ataupun negoisasi, Larry mempunyai teman akrab yaitu Herb Cohen seorang ahli negoisasi yang
benar-benar professional, ia menanggani berbagai negoisasi bagi
perusahaan-perusahaan terbesar di Amerika, ia juga menjadi penasihat pada masa
presiden Carter dan Reagan. Salah satu suksesnya yang
pertama dan terbesar terjadi di usia muda, Awal mula nya adalah ketika mereka
berumur tiga belas tahun ia bertiga Herb Cohen, Brazzie Abbate dan Larry
mempunyai seorang teman sekolah Gil Mermelstein yang dijuluki “moppo”, suatu
hari kami tahu bahwa ia dan keluarganya akan pindah ke ariona setelah moppo
menderita tuberkolosis, mereka berniat memberitahu sekolah, Tetapi, Herb
mempunyai rencana lain bukannya memberitahu pindah melainkan moppo meninggal,
ia mengusulkan untuk mengumpulkan uang untuk membeli karangan bunga, tetapi
uang itu mereka habiskan untuk membeli hotdog maupun minuman favorit mereka.
Rencana mereka berhasil, setelah kepala sekolah menghubungi rumah moppo dan
mendapati teleponnya sudah diputus, sekolah belasungkawa dengan antusias,
memberi mereka uang untuk pesta besar. Sial sekali, moppo muncul saat kepala
sekolah akan membacakan sambutannya untuk mengenang moppo. Kepala sekolah pun
memerintahkan mereka masuk ke kantornya dan mulai berkata “kalian bertiga di
skors. Kalian tidak lulus”.
Ketika Larry dan Brazzie membayangkan hidup di penjara, Herb mulai menyerang, katanya kepada kepala sekolah, “tunggu, Dok, anda membuat kesalahan besar”
Ketika Larry dan Brazzie membayangkan hidup di penjara, Herb mulai menyerang, katanya kepada kepala sekolah, “tunggu, Dok, anda membuat kesalahan besar”
“apa katamu?”
“anda benar-benar akan menghancurkan
karier anda kalau anda melakukannya.”
Kepala sekolah pun menjawab, “apa
maksudmu?”
Herb melanjutkan, “Bisa saja kami tidak
akan lulus, tapi bagaimana dengan anda?” lalu ia melanjutkan tikamannya, “jika
anda menskors kami, akan ada dengar pendapat. Salah satu pertanyaannya adalah
mengapa anda mempercayai kata-kata tiga anka usia tiga belas tahun yang memberitahu
anda bahwa seorang telah meninggal. Mengapa anda tidak mengecek cerita mereka?”
Kepala sekolah berkata, “kami sudah
mengecek.”
Herb melanjutkan, tetap dengan kurang ajar
memanggil kepada sekolah “Dok”, bukannya “doktor” untuk gelar Ph.D.nya.
“bukankah seharusnya anda berbuat lebih
dari itu, Dok? Anda Cuma menelpon sekali, dan operator berkata teleponnya
diputus. Dengan dasar itu, anda menuliskan “almarhum” pada berkas moppo? Kami
kan sudah mempunyai catatan tidak disiplin dan anda hanya menelpon satu kali?”
Kemudian Herb membuat argument penutup, “kami
boleh saja diskors, tapi anda akan kehilangan pekerjaan.”
Kemudian setelah diam beberapa saat, ia
dengan tenang menambahkan, :mengapa tidak kita lupakan saja hal ini?”
Negoisasi Herb punberhasil memberikan
kemenangan penuh bagi mereka bertiga.
Herb adalah salah satu sahabat Larry yang
juga sukses dalam seni berbicara, terutama dalam bidang negosiasi.
“Para
pembicara terbaik, negosiator terbaik, dan orang-orang terbaik disemua jalur
pekerjaan pernah membuat kesalahan. Jadi, jika anda melakukan
kesalahan, jangan biarkan hal itu membuat anda kebingungan. Ingatlah pepatah
lama, “Orang yang tak pernah membuat
kesalahan jarang berbuat apapun.”
Apakah Berbicara Akan Ketinggalan Zaman?
Beberapa
orang khawatir, karena seni percakapan akan menjadi kuno. Sejatinya kita akan
lebih banyak bicara dari sebelumnya, karena banyaknya peralatan dan media yang
berkembang.
“Percakapan
akan selalu ada, selama masih ada manusia. Kenyataannya, dalam konferensi
dikejutkan dengan pemikiran bahwa apa pun teknologi yang membawa kita ke abad
dua puluhh satu, kalimat pertama dalam buku ini akan tetap berlaku: kita semua harus berbicara.”
“Berbicaralah sebaik mungkin, yang
terpenting kalian harus jujur dan paham apa yang akan kalian sampaikan.”[Deni
sadly]
Pesan terakhir dari saya “Sejatinya kita
dilahirkan dalam keadaan pintar, tetapi dalam sebuah proses kita akan menambah
ilmu, semakin banyak orang menambah ilmu dalam kenyataanya mereka akan bodoh
karena masih banyak ilmu yang belum mereka pelajari, maka jika saat ini masih
ada orang yang mengaku bahwa ia pintar, maka ia tidak lebih bahwa ia tidak
pernah menambah ilmunya.”
Komentar
Posting Komentar